25 Juli 2011

air mata ku

Aku bertekad akan tersenyum ceria sepanjang di sekolah.
Tersenyum meski hati ku sangat kacau. Tak menentu bagaikan bawang yang di iris-iris. Hatiku terbagi-bagi sakit rasanya. Luka-luka itu terlalu menyesak ke dada dan perasaan ku.
Hai kawan, punyakah perasaan dalam diri mu, sadarkah akan sesuatu... .?
Ingat-ingatlah dirimu bagimana terhadap kawan mu jua.
Tanpa dosa, engkau sakiti ia. Tanpa kesalahan engkau mendiskriminasikannya.
Tersadar ?
Ialah yang membuatmu tersenyum dan memiliki banyak pengetahuan baru.
Masih dingin ?
Kamu adalah PECUNDANG DAN PENGKHIANAT  terbesar yang pernah ku temui.
Kamu menanggapi ini biasa? Padahal hati kawan mu sakit terasa.
Jangan menjadi manusia yang penuh keegoan.
Yang selalu ingin ditemani saat kau sendiri saja, aku disini sama-sama manusia. Sama-sama punya perasaan.
Mohon kamu tidak lagi mengkhianati ku, hai kawan !... .
Karena akhirnya, gugur juga keteguhan ku untuk selalu dapat tersenyum.
Tadi pagi, air mata menetes bagikan hujan yang deras.
Hati ini sakit atas perbuatan mu.
Jangan menjadi pengkhianat.
Atau kamu mungkin belum tahu rasnya di khianati?
Ku do'akan kamu tidak meraskannya.
Karena kamu tak punya RASA.