5 Juni 2012

Alibi Mu

Kayaknya aku mulai sadar dan mikir deh tentang sikap anehnya seorang teman aku, sebut aja dia Kedongdong. Bukan aku mencampuri urusannya. Hanya saja dia benar-benar udah merugikan perasaanku :) (Cieeylah tahu apa sih tentang perasaan?) Ya, bagimanapun Ratih juga kan manusia biasa yang diberi kesempatan untuk merasakan dan memikirkan sesuatu.

Disini aku cuma curhat aja dari pengalaman aku. Aku sadar betul aku masih dengan segala kekurangan dan keterbatasanku. Aku hanya berbagi dan mengambil hikmah dari masalah yang aku alami sendiri.

Ceritanya begini (ini ceritanya lagi nostalgiaan tentang masa lalu ya). Bagaimanapun juga aku salut deh dengan kegigihannya dia untuk mengalahkan dan menjatuhkan aku :)
Eittss, belum juga ngerti kan?

Kedongdong itu adalah sahabatku sampai akhirnya dia kalahin aku dipertandingan menurutnya, lalu aku menyebutnya dia hanya seorang teman saja untuk aku. Jujur dari semua modusnya aku sadar betul bahwa semua strateginya itu hanya sebuah kamseupay di mata aku. Seiring dia mencari taktik dan cara untuk mengalahkanku semakin aku merasa diriku menang dan maju melangkah ke depan. Berat banget, aku hanya dengan seribu diam emasku. Sementara dia dengan seribu mulut embernya.

Awal mula ceritanya, tentang kejujuran dan niat baik. Lalu aku meraih sebuah penghargaan menjadi siswa terbaik pertama selama menjalani pendidikan di rumah putih abu-abu ku. Tidak ada yang boleh disombongkan, malah dengan itu aku harus terus berusaha dan berusaha untuk tetap mempertahankan prestasiku bahkan kalau bisa meningkatkannya menjadi lebih baik lagi. Seperti kata pepeatah, "semakin padi berisi, maka semakin merunduk". Tandanya kepintaran dan kegigihan seseorang itu bukan berarti untuk di tengadahkan atau kita sebut aja takabur atau sombong. Ya, karena menurutku pribadi itu bukan hal yang pantas bagi seseorang yang berilmu. Jangan jauh-jauh deh, ga musti yang berilmu orang yang punya seribu kekayaannya aja ga pantas kok menyombongkan diri, karena semua milik Tuhan yang dititipkan melalui kita. (lha, kok jadi ceramah)? Ngga kok, itu cuma intermeso aja :)

Baik deh, aku lanjut. Berkat penghargaan itu engganya ada kebanggan tersendirilah atas kerja keras dan jerih payah ku selama ini. Cuma masalahnya sekarang, Si Kedongdong lagi-lagi bikin sensasi buat mancing emosi. Setelah itu, gak tahu deh dia mau apa lagi?

Aku inget banget, ketika aku masih duduk di bangku kelas X, XI, sampai kelas XII sensasi dia terus mengalir bagai air comberan tapi kadang-kadang mampet sih karena banyak sampah yang menggulung di jalannya dia :) (waaaw, it's magic).

Aku kasih tahu salah satu contoh sensasi yang dibuat Kedondong ke aku.
Dulu, 2/3 tahun yg lalu, aku pernah punya cowok satu sekolahan sama aku. Hubungan kita cuma berjalan kurang lebih satu tahun, itu karena aku tertipu oleh Alibinya Kedondong. Iya kan aku bilang dia sahabat aku dulu, sebelum sampai akhirnya aku rasa nggak lagi.

Mungkin kalian pernah denger ya, istilah musuh dalam selimut? Ya aku pernah ngerasainnya kok. Kalau diperkirakan hampir 45% dari 3 tahun aku alami itu. (Ciela so iye banget sih).
Ya, serius deh. Waktu aku adem-ademnya hubungan sama dia sebut aja si Mangga cowok aku waktu aku di rumah putih abu-abu. Tiba-tiba Kedondong bikin rumor yang nggak bermutu tentang aku didepan banyak orang. Dan yang paling mengejutkan dia memberanikan diri buat laporin rumor itu ke orangtua aku. Tapi, lewat perantara. Dia nyuruh Tante aku waktu itu buat sampein rumor ga benar tentang kehidupan aku di sekolah ke orangtuaku, tapi dia nyuruh Tante aku buat ngga ngasih tahu siapa penyebar rumor gak jelas itu. Jadi maksudnya dia mata-mata tak bermata.

Dia bilang gini, yang aku tahu dari orangtuaku, orangtuaku kata Tante ku. Aku dituduh sering mojok di sekolah, pacaran terus, keterlaluan, dan sering pegangan tangan di kelas. Whatzz?????
Helo, Kedongdong yang luarnya alus dalamnya ancur dan berduri kayak kawat. Alibimu itu iyuuuw banget. Masalahnya kayak aku nggak tahu kamu aja. Tingkah laku kamu setalah aku jadian sama si Mangga jadi berubah 180 derajat, and it's so make me surprised and always question question, why you so ....... so so an. :)

Aku tahu kok, diam-diam kamu suka smsin si Mangga. Aku ga masalah sih dia kayak gitu, yang saat itu jadi masalah kenapa dan maksudnya apa sampai memberanikan diri ngadu dan nyebarin gosip nggak bener ke orangtua aku.

Aku sempat ditegur, disidang, di inter view sama mereka. Bener nggak aku kayak gitu? Ya, aku jawab dong yang jujur sejujurnya. Aku bilang aku memang pernah berdua sama si Mangga, but when I and her berdua kita sambil pegang buku, Say. Kata ku. Demi tuhan aku gak pernah megang tangan cowok, sama si Mangga aku gak pernah sekalipun. Apalagi ampe yang berlebihan begotu. It's not me!

Adapun aku berdua sama dia adalah diskusi tentang pelajaran, selamanya sampai aku buabaran sama dia. Dia main ke rumah tuh cuma buat ngajarin atau jadi guru privatenya aku.

So, Alibi mu itu kamseupay banget Dongdong.. . Ckckckc
Kalau dulu aku gak bisa jawab apa maksud kamu kayak gitu. Tapi seiring sensasi demi sensasi yang dia buat lalu aku selalu dilibatkan didalamnya, aku jadi ngerti sekarang.

But, aku adalah makhluk Zoon Politicon. So, aku gak akan nunjukin sikap gak suka aku sama kamu. Karena aku gak kamseupay :)
Rememeb. that!