24 Juli 2011

Di ambang sedih

Kemarin-kemarin, aku sempat kesal sama seseorang yang buat aku bad mood banget.
Ceritanya di sekolah, lagi ada pelajaran PAI.
Sebut saja tersangkanya adalah si Anggur. Dia itu emang selalu bikin sebel, tip kali di kelas.
180 derajat lah, dia yang aku kenal dulu dengan yang aku kenal sekarang. *oh, mungkin namanya hidup pasti ada perubahan*.
Dulunya, dia engga gitu sama aku. Tapi, entah kenapa setelah gak sama-sama lagi. Dia kayak ngajak rusuh gitu sama aku.
Kemarin, Sab'tu 23/07 si Anggur nyundar-nyindir mancing emosi aku.
Ceritanya sobat cewe aku bertanya sama guru PAI, eh pertanyaannya udah duluan di tanya sama sobat cewe aku yang lain.
Ya udah, aku kasih tahu baik-baik sama dia kalau itu barusan di tanyain sama si R.
Eh, si Anggur sengaja ngegibas aku sama bahasa-bahasanya yang tidak berkenan di hati. Aku terluka, dia bersikap kayak gitu.
Dia mojokin aku, dia seret aku supaya aku salah di mata teman-teman yang lain, maksudnya dia balas ucapan aku sama si sobat cewe aku.
Kini aku sadar, Anggur adalah orang yang egois sekaligus ingin menang sendiri.
Jujur sejujurnya, kebahagiaan aku yang sedahsyat-dahsyatnya bisa runtuh cuma karena di sakitin Anggur doang. Ckckckc, aku heran 1000 %
Sampai segitunya Anggur menusuk hati ku yang polos dan penuh ketidak-tahuan.
Aku mencoba untuk tidak mengontekinya, atau berbicara dengannya. Alhasil, semua sia-sia.
Berulang kali mencoba. Tak pernah bisa, dan tak pernah bisa.
Akhirnya, biarlah waktu yang membiarkan ku meninggalkan bayangnya. :)
Aku harus tetap semangat !

Tidak ada komentar: